Mengenali Diabetes – Penyebab, Jenis, Gejala dan Pengobatannya

Kesehatan179 Dilihat

Diabetes adalah kondisi kronis yang mempengaruhi bagaimana tubuh Anda memproses gula darah (glukosa). Glukosa adalah sumber energi penting bagi sel-sel Anda, dan membutuhkan hormon insulin untuk masuk ke sel dan digunakan sebagai energi. Dengan diabetes, tubuh Anda entah tidak memproduksi cukup insulin atau tidak bisa secara efektif menggunakan insulin yang diproduksi, sehingga menyebabkan tingkat gula darah yang tinggi.

Ada dua jenis utama diabetes:

  1. Diabetes tipe 1: Jenis diabetes ini adalah penyakit autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan sel-sel di pankreas yang memproduksi insulin. Orang dengan diabetes tipe 1 memerlukan suntikan insulin atau pompa insulin untuk mengatur tingkat gula darah mereka.
  2. Diabetes tipe 2: Jenis diabetes ini lebih umum dan sering kali dikaitkan dengan faktor gaya hidup seperti kelebihan berat badan atau obesitas dan gaya hidup yang tidak aktif. Dengan diabetes tipe 2, tubuh Anda menjadi resisten terhadap insulin atau tidak memproduksi cukup insulin untuk memenuhi kebutuhan tubuh Anda. Pengobatan dapat meliputi perubahan gaya hidup seperti diet dan olahraga, obat-obatan oral, atau terapi insulin.

Jenis diabetes lain yang kurang umum meliputi diabetes gestasional, yang terjadi selama kehamilan, dan diabetes monogenik, yang disebabkan oleh mutasi dalam satu gen tunggal.

Gejala diabetes dapat meliputi buang air kecil yang sering, dahaga berlebihan, lapar berlebihan, kelelahan, penglihatan kabur, penyembuhan luka yang lambat, dan kesemutan atau mati rasa di tangan atau kaki. Penting untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan jika Anda mengalami gejala ini, karena diabetes yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius seperti penyakit jantung, kerusakan saraf, kerusakan ginjal, dan kebutaan.

Baca Juga :   Penyakit Asam Urat, Pengertian, Penyebab dan Cara Mengobati

Gejala

Gejala diabetes bisa bervariasi tergantung pada jenis diabetes yang dialami dan seberapa tinggi kadar gula darahnya. Beberapa gejala umum diabetes meliputi:

  1. Buang air kecil yang sering
  2. Dahaga yang berlebihan
  3. Lapar yang terus-menerus
  4. Kelelahan atau kelemahan yang tidak wajar
  5. Berat badan turun tanpa sebab yang jelas
  6. Penglihatan kabur
  7. Kulit gatal atau infeksi kulit yang sering terjadi
  8. Luka yang sulit sembuh
  9. Kesemutan atau mati rasa di tangan atau kaki
  10. Bau mulut atau napas yang berbau buah-buahan.

Namun, beberapa orang dengan diabetes tidak menunjukkan gejala pada awalnya dan mungkin hanya mengetahui bahwa mereka menderita diabetes setelah menjalani tes atau pemeriksaan kesehatan. Jika Anda mengalami gejala diabetes, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Dalam kasus diabetes tipe 2, perubahan gaya hidup seperti diet yang sehat dan olahraga teratur dapat membantu mengelola kadar gula darah dan mencegah komplikasi kesehatan yang lebih serius.

Penyebab

Penyebab diabetes berbeda tergantung pada jenis diabetes yang terjadi.

  1. Diabetes Tipe 1: Diabetes tipe 1 terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang dan merusak sel-sel yang memproduksi insulin di pankreas. Alasan mengapa sistem kekebalan tubuh bereaksi seperti itu masih belum jelas. Ada kemungkinan bahwa faktor genetik dan lingkungan dapat berperan dalam memicu reaksi autoimun ini.
  2. Diabetes Tipe 2: Pada diabetes tipe 2, tubuh menjadi resisten terhadap insulin atau tidak dapat memproduksi cukup insulin untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2 meliputi faktor genetik, kelebihan berat badan atau obesitas, kurang berolahraga, usia tua, riwayat keluarga diabetes, dan pola makan yang tidak sehat.
  3. Diabetes Gestasional: Diabetes gestasional terjadi selama kehamilan ketika tubuh wanita tidak dapat memproduksi cukup insulin untuk memenuhi kebutuhan janin yang berkembang. Faktor risiko untuk diabetes gestasional meliputi usia wanita yang lebih tua dari 25 tahun, memiliki riwayat diabetes gestasional sebelumnya, kelebihan berat badan atau obesitas, dan memiliki riwayat keluarga diabetes.
  4. Diabetes Lainnya: Terdapat jenis diabetes lain yang disebut sebagai diabetes sekunder, yang disebabkan oleh faktor-faktor seperti penyakit pankreas, obat-obatan tertentu, atau kondisi endokrin lainnya.
Baca Juga :   Bau Mulut? Artikel Terbaik untuk Mengatasi Masalah Anda

Penting untuk diingat bahwa tidak semua orang yang memiliki faktor risiko akan mengembangkan diabetes. Namun, menjaga gaya hidup yang sehat dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur dapat membantu mencegah atau menangani diabetes secara dini.

Diagnosis

Diagnosis diabetes melibatkan beberapa jenis tes dan pemeriksaan. Berikut adalah beberapa tes dan pemeriksaan yang digunakan untuk mendiagnosis diabetes:

  1. Tes darah puasa: Tes darah puasa dilakukan setelah pasien berpuasa selama 8 jam, dan kadar gula darahnya diukur. Kadar gula darah normal pada tes ini adalah kurang dari 100 mg/dL.
  2. Tes toleransi glukosa oral: Tes toleransi glukosa oral melibatkan minum cairan yang mengandung glukosa setelah berpuasa selama 8 jam. Kemudian, kadar gula darah diukur secara berkala selama 2 jam untuk melihat seberapa baik tubuh memproses gula. Kadar gula darah normal pada tes ini adalah kurang dari 140 mg/dL setelah 2 jam minum cairan.
  3. Tes A1C: Tes A1C mengukur rata-rata kadar gula darah selama 2-3 bulan terakhir. Kadar normal pada tes A1C adalah kurang dari 5,7%.
  4. Tes urine: Tes urine dapat mengidentifikasi adanya gula atau keton dalam urine, yang dapat menunjukkan bahwa tubuh tidak dapat memproses gula dengan baik.

Jika hasil tes menunjukkan bahwa seseorang memiliki diabetes, maka pasien perlu mengikuti pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan jenis diabetes dan seberapa parah kondisinya. Pemeriksaan lebih lanjut bisa mencakup pemeriksaan fisik, tes darah tambahan, dan tes fungsi pankreas. Dokter atau penyedia layanan kesehatan akan membantu pasien dalam mendiagnosis diabetes dan merencanakan pengobatan yang tepat.

Baca Juga :   Gejala Flu Burung Pada Manusia dan Bagaimana Cara Mengatasinya?

Faktor resiko

Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena diabetes meliputi:

  1. Riwayat Keluarga: Orang yang memiliki anggota keluarga yang menderita diabetes memiliki risiko yang lebih tinggi terkena diabetes.
  2. Obesitas: Kegemukan atau obesitas meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2. Selain itu, kelebihan berat badan juga dapat menyebabkan resistensi insulin.
  3. Usia: Risiko terkena diabetes tipe 2 meningkat seiring bertambahnya usia.
  4. Kurang Berolahraga: Orang yang tidak aktif secara fisik memiliki risiko yang lebih tinggi terkena diabetes tipe 2.
  5. Kebiasaan Makan Tidak Sehat: Makan makanan yang tidak sehat, terutama makanan yang mengandung gula dan karbohidrat sederhana, dapat meningkatkan risiko terkena diabetes.
  6. Tekanan Darah Tinggi: Tekanan darah tinggi dapat meningkatkan risiko terkena diabetes, terutama diabetes tipe 2.
  7. Kolesterol Tinggi: Kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.
  8. Merokok: Merokok dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.
  9. Pola Makan yang Tidak Sehat pada Ibu Hamil: Pola makan yang tidak sehat pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko bayi terkena diabetes gestasional.

Penting untuk diingat bahwa meskipun seseorang memiliki faktor risiko, itu tidak berarti pasti akan terkena diabetes. Menjaga gaya hidup yang sehat dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur dapat membantu mencegah atau menangani diabetes secara dini.

Pengobatan

Pengobatan diabetes meliputi beberapa cara, yaitu:

  1. Perubahan gaya hidup: Pola makan sehat, olahraga teratur, dan menjaga berat badan normal adalah cara yang efektif untuk mengelola diabetes tipe 2. Pasien juga harus menghindari merokok dan membatasi konsumsi alkohol.
  2. Obat-obatan: Obat-obatan seperti metformin, sulfonylurea, meglitinide, thiazolidinedione, dan DPP-4 inhibitor dapat membantu mengontrol kadar gula darah pada pasien dengan diabetes tipe 2. Selain itu, pasien dengan diabetes tipe 1 juga membutuhkan insulin untuk mengontrol kadar gula darah.
  3. Monitorisasi kadar gula darah: Pasien dengan diabetes harus secara teratur memantau kadar gula darah mereka untuk memastikan bahwa pengobatan dan perubahan gaya hidup berjalan efektif. Pasien bisa melakukan tes darah sendiri atau menggunakan alat pemantau glukosa darah.
  4. Terapi insulin: Terapi insulin diperlukan untuk pasien dengan diabetes tipe 1 dan dapat digunakan pada pasien dengan diabetes tipe 2 yang tidak dapat dikendalikan dengan obat-obatan oral.
  5. Operasi: Operasi pengangkatan pankreas atau transplantasi pankreas dapat menjadi pilihan pengobatan untuk pasien dengan diabetes yang tidak dapat dikendalikan dengan pengobatan dan perubahan gaya hidup.
Baca Juga :   Apakah Bisnis Online itu? Pengertian, Jenis dan Manfaat

Pengobatan diabetes harus disesuaikan dengan kondisi pasien dan ditentukan oleh dokter atau penyedia layanan kesehatan. Penting untuk mengikuti perencanaan pengobatan secara teratur dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur.

Pencegahan

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah diabetes meliputi:

  1. Menjaga Berat Badan Sehat: Kegemukan atau obesitas adalah salah satu faktor risiko terbesar untuk diabetes tipe 2, maka menjaga berat badan ideal dapat membantu mencegah diabetes.
  2. Menerapkan Gaya Hidup Sehat: Menerapkan gaya hidup sehat seperti melakukan olahraga secara teratur, mengonsumsi makanan yang sehat, menghindari merokok, dan membatasi konsumsi alkohol dapat membantu mencegah diabetes.
  3. Memeriksakan Kesehatan Secara Teratur: Memeriksakan kesehatan secara teratur dan memantau kadar gula darah dapat membantu mendeteksi tanda-tanda diabetes secara dini dan mencegah kemungkinan komplikasi.
  4. Hindari Stres Berlebihan: Stres dapat mempengaruhi kadar gula darah, maka hindari stres berlebihan dapat membantu mencegah diabetes.
  5. Konsumsi Makanan yang Sehat: Mengonsumsi makanan yang sehat seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, ikan, dan kacang-kacangan dapat membantu mencegah diabetes.
  6. Minum Air Putih yang Cukup: Memastikan tubuh terhidrasi dengan cukup minum air putih dapat membantu mencegah diabetes.

Penting untuk diingat bahwa mencegah diabetes memerlukan upaya dan komitmen yang konsisten dari setiap individu. Mengikuti tips di atas dan menjaga kesehatan secara teratur dapat membantu mencegah diabetes dan mencegah kemungkinan komplikasi.

Baca Juga :   Pengertian Kanker Payudara, Penyebab dan Cara Mengatasi

Komplikasi

Komplikasi yang dapat terjadi akibat diabetes adalah sebagai berikut:

  1. Masalah Kardiovaskular: Pasien dengan diabetes memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami masalah kardiovaskular seperti penyakit jantung dan stroke.
  2. Gangguan Penglihatan: Diabetes dapat merusak pembuluh darah di retina, yang dapat menyebabkan masalah penglihatan, bahkan kebutaan.
  3. Masalah Ginjal: Diabetes dapat merusak pembuluh darah di ginjal, yang dapat menyebabkan kerusakan ginjal.
  4. Neuropati: Diabetes dapat menyebabkan kerusakan pada saraf, terutama pada kaki dan tangan, yang dapat menyebabkan rasa sakit, kesemutan, dan kelemahan otot.
  5. Infeksi: Pasien dengan diabetes rentan terhadap infeksi, terutama pada kaki dan kulit.
  6. Masalah Kulit: Diabetes dapat menyebabkan masalah kulit seperti infeksi jamur dan bakteri, serta gangguan sirkulasi yang dapat menyebabkan luka dan infeksi pada kulit.

Penting untuk mengontrol kadar gula darah secara teratur dan mengikuti perawatan medis yang tepat untuk menghindari terjadinya komplikasi pada diabetes. Pencegahan dan pengobatan yang tepat dapat membantu mencegah terjadinya komplikasi dan meningkatkan kualitas hidup bagi pasien dengan diabetes.