Pengertian Tinggi dan Rendahnya Kadar Gula Darah

Kesehatan265 Dilihat

Kadar gula darah adalah jumlah glukosa atau gula dalam darah seseorang pada suatu waktu tertentu. Kadar gula darah biasanya diukur dalam miligram per desiliter (mg/dL) atau milimol per liter (mmol/L) darah.

Normalnya, gula darah puasa atau sebelum makan berkisar antara 70-99 mg/dL atau 3.9-5.5 mmol/L. Setelah makan, kadar gula darah dapat naik dan mencapai puncaknya dalam 1-2 jam kemudian, biasanya tidak lebih dari 140 mg/dL atau 7.8 mmol/L.

Namun, orang yang memiliki kondisi medis tertentu, seperti diabetes, dapat memiliki kadar gula darah yang lebih tinggi dari normal, terutama setelah makan. Orang dengan diabetes dianjurkan untuk memantau gula darah mereka secara teratur untuk mengelola kondisi mereka dan mencegah komplikasi yang dapat mempengaruhi organ dan sistem tubuh yang lain.

Apa yang Terjadi jika Gula Darah Terlalu Tinggi?

Jika gula darah terlalu tinggi dalam jangka waktu yang lama, ini bisa menyebabkan kerusakan pada organ tubuh dan sistem tubuh yang lain. Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi akibat kadar gula darah yang terlalu tinggi adalah:

  1. Kerusakan saraf: Gula darah yang tinggi dapat merusak saraf dan menyebabkan neuropati atau gangguan saraf yang dapat mempengaruhi sistem saraf perifer, termasuk pada kaki dan tangan.
  2. Masalah ginjal: Kadar gula darah yang terlalu tinggi dapat merusak ginjal dan menyebabkan gagal ginjal.
  3. Masalah kardiovaskular: Gula darah yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, seperti serangan jantung dan stroke.
  4. Gangguan penglihatan: Kadar gula darah yang terlalu tinggi dapat merusak pembuluh darah di mata dan menyebabkan masalah penglihatan, bahkan kebutaan.
  5. Masalah kulit: Gula darah yang tinggi dapat menyebabkan masalah kulit seperti infeksi jamur dan kulit kering.
  6. Masalah gigi dan gusi: Kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan masalah gigi dan gusi seperti karies gigi, penyakit gusi, dan infeksi gigi.
Baca Juga :   Imunisasi - Pengertian, Manfaat dan Jenis Imunisasi

Jika Anda memiliki gula darah yang terlalu tinggi secara terus-menerus, sangat penting untuk mengontrolnya dengan diet sehat, olahraga teratur, dan mungkin juga dengan obat-obatan yang diresepkan oleh dokter untuk mencegah terjadinya komplikasi yang lebih serius.

Apa yang Terjadi jika Gula Darah Terlalu Rendah?

Jika kadar gula darah terlalu rendah atau hipoglikemia, tubuh dapat mengalami gejala yang serius seperti pusing, kebingungan, kelemahan, sakit kepala, berkeringat dingin, dan detak jantung yang cepat.

Kondisi hipoglikemia dapat terjadi pada orang yang memiliki diabetes yang terlalu banyak mengonsumsi obat diabetes atau insulin untuk menjaga kadar gula darah mereka tetap rendah, atau jika mereka tidak makan cukup banyak untuk menyeimbangkan obat-obatan mereka.

Hipoglikemia yang parah dapat menyebabkan kejang, koma, dan bahkan kematian. Oleh karena itu, sangat penting bagi orang yang memiliki diabetes untuk memantau kadar gula darah mereka secara teratur dan memperhatikan gejala hipoglikemia.

Jika seseorang mengalami hipoglikemia, mereka perlu segera meningkatkan kadar gula darah mereka dengan mengonsumsi sumber karbohidrat yang cepat dicerna seperti permen atau jus buah. Dalam kasus yang parah, bantuan medis darurat mungkin diperlukan untuk mengatasi hipoglikemia.

Alat Tes Gula Darah

Alat tes gula darah atau glukometer adalah alat yang dapat digunakan untuk mengukur gula darah seseorang secara mandiri di rumah. Alat ini dapat membantu orang dengan diabetes untuk memantau kadar gula darah mereka secara teratur dan mengatur obat-obatan mereka serta diet dengan lebih efektif.

Baca Juga :   Sewa Mobil Karang Tinggi - Cara Memilih Sewa Mobil Terbaik

Alat tes gula darah umumnya terdiri dari sebuah lancing device untuk mengambil sampel darah dari ujung jari, sebuah strip tes untuk menempatkan sampel darah, dan meter atau perangkat pengukur yang menampilkan hasil. Beberapa alat tes gula darah juga dilengkapi dengan fitur-fitur tambahan, seperti memori hasil pengukuran sebelumnya atau kemampuan untuk mengirimkan hasil ke dokter atau perawat.

Jika Anda ingin menggunakan alat tes gula darah, pastikan untuk mengikuti instruksi penggunaan yang terdapat pada buku panduan atau yang diberikan oleh dokter Anda. Penting untuk menjaga kebersihan alat tes gula darah dan memeriksa tanggal kadaluarsa strip tes yang digunakan untuk menghindari hasil yang tidak akurat. Selain itu, hasil tes gula darah juga sebaiknya dievaluasi dan dibahas dengan dokter atau ahli gizi untuk membantu mengatur pengobatan dan mengelola kondisi diabetes Anda.

Jenis Tes Gula Darah

Ada beberapa jenis tes yang dapat dilakukan untuk mengukur gula darah seseorang, di antaranya adalah:

  1. Tes glukosa darah sewaktu (random blood glucose test): Tes ini dilakukan secara acak pada waktu yang tidak ditentukan untuk mengetahui kadar glukosa saat itu juga. Tes ini tidak memerlukan persiapan khusus dan dapat dilakukan kapan saja.
  2. Tes puasa glukosa darah (fasting blood glucose test): Tes ini dilakukan setelah tidak makan atau minum selama 8 jam (umumnya dilakukan pada pagi hari setelah tidur malam). Tes ini dapat membantu menentukan apakah seseorang mengalami diabetes atau prediabetes.
  3. Tes toleransi glukosa oral (oral glucose tolerance test): Tes ini dilakukan dengan meminum larutan glukosa yang manis, kemudian diambil sampel darah sebelum dan sesudah 2 jam setelah minum. Tes ini digunakan untuk mengetahui seberapa baik tubuh seseorang dapat mengontrol gula darah setelah makan.
  4. Tes HbA1c: Tes ini mengukur gula darah rata-rata selama 2-3 bulan terakhir dengan cara mengukur jumlah gula yang terikat pada hemoglobin dalam sel darah merah. Tes ini dapat membantu mengevaluasi kontrol gula darah jangka panjang pada seseorang dengan diabetes.
  5. Tes gula darah interstisial: Ini adalah jenis tes yang terbaru dan menggunakan alat yang disebut Continuous Glucose Monitoring (CGM) yang ditanamkan di bawah kulit. Alat ini dapat membantu memantau kadar gula darah secara terus-menerus selama 24 jam, dan dapat memberikan informasi yang lebih detail tentang fluktuasi kadar gula darah dalam waktu nyata.
Baca Juga :   10 Manfaat Madu untuk Kesehatan

Setiap jenis tes memiliki kelebihan dan kekurangan, dan dokter akan menentukan jenis tes mana yang paling sesuai untuk kondisi kesehatan seseorang.

Berapa Kadar Gula Darah Normal?

Kadar gula darah normal dapat bervariasi tergantung pada jenis tes yang dilakukan, dan juga tergantung pada kondisi kesehatan seseorang. Berikut adalah beberapa kisaran kadar gula darah normal pada orang dewasa:

  • Tes glukosa darah sewaktu (random blood glucose test): kurang dari 200 mg/dL (11.1 mmol/L)
  • Tes puasa glukosa darah (fasting blood glucose test): 70-99 mg/dL (3.9-5.5 mmol/L)
  • Tes toleransi glukosa oral (oral glucose tolerance test): kadar glukosa darah puasa kurang dari 100 mg/dL (5.6 mmol/L) dan kadar glukosa darah 2 jam setelah minum larutan glukosa kurang dari 140 mg/dL (7.8 mmol/L)
  • Tes HbA1c: kurang dari 5.7%

Namun, penting untuk diingat bahwa kisaran normal dapat bervariasi antara individu. Selain itu, orang yang memiliki diabetes atau faktor risiko diabetes, seperti kegemukan atau riwayat keluarga diabetes, mungkin memiliki kisaran yang berbeda. Oleh karena itu, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk menentukan kisaran gula darah yang normal dan tepat untuk kondisi kesehatan Anda.