Penyakit Asam Urat, Pengertian, Penyebab dan Cara Mengobati

Kesehatan209 Dilihat

Asam urat adalah senyawa kimia yang terbentuk dari hasil pemecahan purin di dalam tubuh. Purin sendiri merupakan salah satu zat yang terkandung dalam makanan dan minuman tertentu, seperti daging merah, hati, kerang, alkohol, serta minuman manis seperti soda. Saat purin dipecah, asam urat akan terbentuk dan biasanya akan diolah oleh ginjal untuk kemudian dikeluarkan dari tubuh melalui urine.

Namun, jika produksi asam urat terlalu banyak atau ginjal tidak dapat mengeluarkannya dengan baik, maka kadar asam urat dalam darah akan meningkat dan menumpuk dalam jaringan tubuh, terutama pada persendian, sehingga dapat menyebabkan kondisi medis yang disebut sebagai penyakit asam urat atau gout.

Penyakit asam urat adalah kondisi medis yang disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat pada persendian dan jaringan tubuh lainnya. Ketika kadar asam urat dalam darah terlalu tinggi atau ginjal tidak dapat mengeluarkannya dengan baik, kristal asam urat akan menumpuk di dalam persendian dan menyebabkan peradangan, nyeri, dan kemerahan.

Penyebab

Penyebab utama asam urat adalah kadar asam urat yang terlalu tinggi dalam darah atau ketidakmampuan ginjal dalam mengeluarkan asam urat dengan baik. Asam urat adalah senyawa kimia yang terbentuk dari hasil pemecahan purin di dalam tubuh. Purin adalah senyawa yang terdapat pada makanan tertentu, seperti daging merah, hati, kerang, serta minuman manis seperti soda.

Baca Juga :   Sewa Mobil Buru - Cara Memilih Sewa Mobil Terbaik

Ketika seseorang mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung purin, tubuh akan memecah purin menjadi asam urat. Asam urat tersebut kemudian akan disaring oleh ginjal dan dikeluarkan dari tubuh melalui urine. Namun, jika ginjal tidak dapat mengeluarkan asam urat dengan baik atau jika terdapat produksi asam urat yang berlebihan, maka kadar asam urat dalam darah akan meningkat dan kristal asam urat dapat menumpuk pada persendian, terutama pada bagian kaki dan jari kaki.

Selain itu, beberapa faktor risiko juga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena asam urat, antara lain:

  1. Obesitas atau kelebihan berat badan
  2. Konsumsi alkohol yang berlebihan
  3. Konsumsi makanan atau minuman tinggi purin, seperti daging merah, hati, kerang, dan minuman manis seperti soda
  4. Riwayat keluarga dengan penyakit asam urat
  5. Penggunaan obat-obatan tertentu seperti diuretik atau aspirin dosis tinggi.

Untuk mencegah penyakit asam urat, penting untuk mengatur pola makan dengan membatasi konsumsi makanan dan minuman yang tinggi purin serta menjaga berat badan ideal melalui aktivitas fisik yang cukup dan seimbang. Selain itu, hindari konsumsi alkohol yang berlebihan dan jangan menggunakan obat-obatan tanpa resep dokter yang dapat meningkatkan risiko terkena penyakit asam urat.

Faktor Resiko

Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena asam urat antara lain:

  1. Keturunan atau riwayat keluarga dengan penyakit asam urat: Jika seseorang memiliki anggota keluarga yang menderita penyakit asam urat, maka risiko seseorang terkena penyakit ini akan lebih tinggi.
  2. Obesitas atau kelebihan berat badan: Orang yang mengalami obesitas atau memiliki berat badan yang berlebihan, memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena penyakit asam urat.
  3. Konsumsi makanan atau minuman tinggi purin: Makanan dan minuman tertentu seperti daging merah, hati, kerang, dan minuman manis seperti soda mengandung tinggi purin. Konsumsi makanan dan minuman tersebut dalam jumlah yang berlebihan dapat meningkatkan risiko terkena penyakit asam urat.
  4. Konsumsi alkohol: Konsumsi alkohol secara berlebihan dapat meningkatkan produksi asam urat dalam tubuh dan menghambat kemampuan ginjal dalam mengeluarkannya. Hal ini dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit asam urat.
  5. Penyakit tertentu: Beberapa penyakit seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit ginjal dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit asam urat.
  6. Penggunaan obat-obatan tertentu: Beberapa obat-obatan seperti diuretik, aspirin dosis tinggi, dan imunomodulator dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit asam urat.
  7. Jenis kelamin: Pada usia reproduksi, laki-laki memiliki risiko terkena penyakit asam urat lebih tinggi dibandingkan perempuan. Namun, setelah menopause, risiko perempuan untuk terkena penyakit asam urat meningkat.
Baca Juga :   Sewa Mobil Sawahlunto - Cara Memilih Sewa Mobil Terbaik

Untuk mengurangi risiko terkena penyakit asam urat, dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang sehat dan seimbang, menjaga berat badan ideal, menghindari konsumsi alkohol secara berlebihan, dan berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat-obatan tertentu.

Gejala

Penyakit asam urat dapat menimbulkan gejala yang berbeda pada setiap orang. Beberapa orang mungkin tidak merasakan gejala apapun selama bertahun-tahun, sedangkan yang lain mengalami gejala yang parah. Beberapa gejala umum yang dapat terjadi pada asam urat antara lain:

  1. Nyeri pada persendian: Nyeri pada persendian adalah gejala yang paling umum terjadi pada penyakit asam urat. Nyeri dapat terjadi secara tiba-tiba dan biasanya terjadi pada sendi yang terletak pada jari kaki, lutut, pergelangan kaki, atau pada sendi yang terletak di tangan.
  2. Bengkak pada persendian: Bengkak pada persendian dapat terjadi bersamaan dengan nyeri atau terjadi secara terpisah. Bengkak biasanya terjadi pada sendi yang terkena asam urat.
  3. Kemerahan pada kulit: Pada beberapa kasus, kulit di sekitar sendi yang terkena asam urat dapat menjadi kemerahan.
  4. Demam: Pada beberapa kasus, demam dapat terjadi bersamaan dengan serangan asam urat yang parah.
  5. Batu ginjal: Kadar asam urat yang tinggi dalam darah dapat menyebabkan pembentukan batu ginjal. Batu ginjal dapat menyebabkan nyeri pada daerah pinggang dan dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius.

Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Penanganan dini dapat membantu mengurangi risiko terjadinya komplikasi dan mencegah kerusakan permanen pada sendi.

Baca Juga :   FDA OK Obat Alzheimer Membawa Harapan, Beberapa Masalah Keamanan

Diagnosis

Untuk mendiagnosis penyakit asam urat, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan riwayat kesehatan pasien. Dokter juga dapat melakukan beberapa tes dan pemeriksaan lainnya, antara lain:

  1. Tes darah: Tes darah dapat digunakan untuk mengukur kadar asam urat dalam darah. Kadar asam urat yang tinggi dapat menjadi indikasi adanya penyakit asam urat.
  2. Tes cairan sendi: Dokter dapat mengambil sampel cairan dari sendi yang terkena untuk diperiksa apakah terdapat kristal asam urat.
  3. Pemeriksaan radiologi: Pemeriksaan radiologi seperti sinar-X atau CT scan dapat digunakan untuk melihat adanya kerusakan pada sendi akibat penyakit asam urat.
  4. Evaluasi fungsi ginjal: Kadar asam urat yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal, sehingga dokter dapat melakukan tes untuk mengevaluasi fungsi ginjal.

Setelah diagnosis ditegakkan, dokter akan merencanakan pengobatan yang sesuai dengan kondisi pasien. Penting untuk diingat bahwa diagnosis dan penanganan dini dapat membantu mencegah komplikasi dan memperbaiki kualitas hidup pasien dengan penyakit asam urat.

Pengobatan

Pengobatan untuk penyakit asam urat bertujuan untuk meredakan gejala, mengurangi peradangan, dan mencegah serangan berulang. Berikut adalah beberapa pilihan pengobatan yang dapat direkomendasikan oleh dokter:

  1. Obat-obatan: Dokter dapat meresepkan obat-obatan untuk meredakan nyeri dan peradangan, seperti NSAID (antiinflamasi nonsteroid), kortikosteroid, atau colchicine. Selain itu, dokter dapat meresepkan obat-obatan pengurang kadar asam urat, seperti allopurinol atau probenecid.
  2. Perubahan gaya hidup: Perubahan gaya hidup seperti menjaga pola makan yang sehat, menurunkan berat badan, dan menghindari minuman beralkohol dapat membantu mengurangi risiko serangan asam urat berulang.
  3. Terapi fisik: Terapi fisik seperti latihan ringan atau fisioterapi dapat membantu meningkatkan mobilitas sendi dan mengurangi rasa sakit.
  4. Pengobatan alternatif: Beberapa jenis pengobatan alternatif seperti akupunktur, terapi pijat, atau terapi panas-dingin juga dapat membantu meredakan gejala asam urat.
Baca Juga :   Sewa Mobil Rantepao - Cara Memilih Rental Mobil Terbaik

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai pengobatan, terutama jika pasien sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu atau memiliki kondisi kesehatan lainnya. Selain itu, pasien juga disarankan untuk mengikuti pengobatan secara teratur dan melakukan pemeriksaan rutin untuk memantau kondisi kesehatannya.

Pencegahan

Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya serangan asam urat:

  1. Menjaga berat badan yang sehat: Kegemukan dapat meningkatkan risiko terjadinya serangan asam urat. Oleh karena itu, menjaga berat badan yang sehat melalui pola makan sehat dan aktifitas fisik teratur dapat membantu mengurangi risiko terjadinya serangan asam urat.
  2. Menghindari makanan yang tinggi purin: Makanan yang tinggi purin seperti daging merah, makanan laut, dan makanan olahan dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh. Oleh karena itu, menghindari atau membatasi konsumsi makanan ini dapat membantu mencegah serangan asam urat.
  3. Minum banyak air putih: Minum banyak air putih dapat membantu mengurangi kadar asam urat dalam tubuh dengan membantu tubuh mengeluarkan asam urat melalui urine.
  4. Menghindari minuman beralkohol: Minuman beralkohol dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh, sehingga menghindari atau membatasi konsumsi minuman beralkohol dapat membantu mencegah serangan asam urat.
  5. Berolahraga secara teratur: Olahraga secara teratur dapat membantu menjaga berat badan yang sehat dan meningkatkan kesehatan jantung dan pembuluh darah, yang dapat membantu mengurangi risiko terjadinya serangan asam urat.
  6. Menghindari stres: Stres dapat memicu serangan asam urat, oleh karena itu, menghindari atau mengelola stres dapat membantu mencegah serangan asam urat.
Baca Juga :   Ciri-ciri orang terkena rabies

Pencegahan terhadap serangan asam urat sangat penting bagi pasien yang memiliki riwayat serangan asam urat yang berulang. Dengan mengikuti tips pencegahan di atas dan berkonsultasi dengan dokter secara teratur, pasien dapat membantu mengurangi risiko terjadinya serangan asam urat dan memperbaiki kualitas hidup mereka.

Komplikasi

Jika tidak diobati atau dikendalikan dengan baik, asam urat dapat menyebabkan beberapa komplikasi. Berikut adalah beberapa contoh komplikasi yang dapat terjadi:

  1. Batu ginjal: Kadar asam urat yang tinggi dapat menyebabkan kristal asam urat terbentuk dalam ginjal dan menyebabkan batu ginjal.
  2. Kerusakan persendian: Kristal asam urat dapat menumpuk dalam persendian dan menyebabkan peradangan dan kerusakan permanen pada persendian, terutama pada jari tangan, kaki, lutut, dan pergelangan kaki.
  3. Perubahan pada kulit: Serangan asam urat yang berulang dapat menyebabkan kulit di sekitar sendi menjadi merah, bengkak, dan sangat sensitif terhadap sentuhan.
  4. Kerusakan organ: Kadar asam urat yang tinggi dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan kerusakan pada organ seperti hati, ginjal, dan jantung.
  5. Hipertensi: Kadar asam urat yang tinggi dapat meningkatkan risiko hipertensi atau tekanan darah tinggi.
  6. Diabetes: Orang yang menderita asam urat dapat lebih rentan terkena diabetes tipe 2.

Karena itu, sangat penting untuk memperhatikan gejala penyakit asam urat dan berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan pengobatan secepat mungkin guna mengurangi risiko terjadinya komplikasi. Selain itu, mengikuti tips pencegahan dan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dapat membantu mencegah terjadinya komplikasi pada penyakit asam urat.

Baca Juga :   Sewa Mobil Kuala Pembuang - Cara Memilih Rental Mobil Terbaik

Kapan Harus ke Dokter?

Anda sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala penyakit asam urat seperti nyeri sendi yang parah, kemerahan, bengkak, dan kesulitan untuk bergerak. Selain itu, jika Anda memiliki faktor risiko untuk penyakit asam urat seperti obesitas, riwayat keluarga, dan konsumsi makanan yang tinggi purin, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter untuk pemeriksaan dan pengobatan yang tepat.

Dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik dan tes darah untuk mendiagnosis penyakit asam urat. Jika terdiagnosis dengan penyakit asam urat, dokter dapat meresepkan obat-obatan yang tepat dan memberikan saran tentang perubahan gaya hidup dan diet yang dapat membantu mengurangi risiko serangan asam urat dan komplikasi yang terkait.

Selain itu, jika Anda telah didiagnosis dengan penyakit asam urat dan mengalami serangan yang berulang, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk pengobatan lebih lanjut dan pencegahan terhadap komplikasi yang mungkin terjadi.